Jasa Marga

Jasa Marga Pastikan Perbaikan Tol JORR Demi Keamanan dan Kenyamanan Pengguna

Jasa Marga Pastikan Perbaikan Tol JORR Demi Keamanan dan Kenyamanan Pengguna
Jasa Marga Pastikan Perbaikan Tol JORR Demi Keamanan dan Kenyamanan Pengguna

JAKARTA - Kemacetan yang muncul akibat perbaikan di ruas Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) kembali menjadi sorotan para pengguna jalan. Banyak pengendara mengeluhkan frekuensi pekerjaan perbaikan yang dianggap terlalu sering, terutama di wilayah JORR Non S atau JORR W2S yang memiliki lalu lintas padat setiap harinya.

Salah satu keluhan datang dari Ziko Harnandi, pengguna jalan yang menyampaikan unek-uneknya melalui akun Instagram @zikoi pada Jumat, 24 Oktober 2025. Ia menyoroti perbaikan jalan yang menimbulkan antrean panjang dan menyebut kondisi tersebut kerap terulang dalam beberapa bulan terakhir.

Menanggapi keluhan masyarakat, pihak PT Jasa Marga (Persero) Tbk memberikan penjelasan resmi mengenai alasan di balik intensitas perbaikan di ruas tol tersebut. Mereka menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program pemeliharaan rutin untuk menjaga kualitas perkerasan jalan agar tetap aman dan nyaman dilalui pengguna.

Faktor Teknis Jadi Penyebab Utama Perbaikan Jalan Tol

Senior Manager Representative Office 1 Jasamarga Metropolitan Tollroad (JMT), Alvin Andituahta Singarimbun, menjelaskan bahwa penyebab utama seringnya perbaikan di ruas JORR Non S adalah kondisi lahan pumping. Kondisi ini terjadi ketika air terperangkap di bawah lapisan perkerasan jalan dan tidak dapat mengalir keluar secara alami.

“Masalah yang sering terjadi adalah kondisi lahan pumping, yang mana terdapat air yang terjebak di bagian bawah perkerasan sehingga sangat rentan terjadi pothole atau lubang,” kata Alvin pada Senin, 27 Oktober 2025. Ia juga menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang dialami oleh pengguna jalan di sepanjang ruas tol JORR Non S.

Kondisi lahan yang terendam air tersebut memperlemah struktur jalan dan mengakibatkan kerusakan berupa retakan serta lubang dalam waktu relatif singkat. Akibatnya, tim Jasa Marga harus melakukan perbaikan secara berkala untuk mencegah kerusakan lebih luas.

Alvin menambahkan bahwa situasi ini diperparah oleh umur perkerasan jalan yang sudah menua dan faktor kendaraan berat over dimension over loading (ODOL) yang sering melintas. Beban berlebih dari kendaraan ODOL mempercepat degradasi struktur jalan, membuat lapisan bawah perkerasan kehilangan kekuatannya.

“Kondisi ini makin menurun karena lintasan kendaraan ODOL yang terus melintas. Akibatnya, kami harus segera melakukan perbaikan konstruksi di sejumlah titik agar kerusakan tidak meluas,” jelas Alvin. Ia menegaskan, langkah perbaikan diambil untuk menjaga keselamatan pengguna dan memastikan standar pelayanan jalan tetap terpenuhi.

Pihak Jasa Marga juga menyebut bahwa beberapa titik perbaikan tersebar di berbagai lokasi berbeda. Namun, karena jarak antar lokasi cukup berdekatan, banyak pengendara mengira bahwa pekerjaan dilakukan di titik yang sama.

“Titik-titik perbaikan ini mungkin saja berdekatan dengan lokasi pekerjaan sebelumnya, sehingga bagi pengguna jalan terlihat seperti di lokasi yang sama. Padahal sebenarnya sudah berbeda,” tambah Alvin. Pernyataan ini diharapkan dapat menjawab persepsi masyarakat yang merasa bahwa perbaikan dilakukan berulang di area identik.

Strategi Pekerjaan Akhir Pekan untuk Minimalkan Dampak Macet

Untuk meminimalkan gangguan lalu lintas selama proses pemeliharaan, Jasa Marga menerapkan metode beton 24 jam dalam setiap kegiatan perbaikan. Dengan sistem ini, pekerjaan dilakukan secara intensif selama akhir pekan, mulai Jumat malam hingga Senin pagi pukul 06.00 WIB.

Metode tersebut memungkinkan beton mengering dalam waktu cepat, sehingga ruas jalan dapat kembali digunakan saat jam sibuk di awal pekan. “Kami sadar bahwa JORR merupakan ruas dengan volume lalu lintas tinggi pada hari kerja. Karena itu, kami pilih waktu akhir pekan untuk pekerjaan perbaikan agar pengguna jalan tetap bisa melintas normal pada Senin pagi,” ujar Alvin.

Pendekatan ini diambil agar proses pemeliharaan tidak mengganggu mobilitas komuter harian. Meskipun demikian, pekerjaan pada akhir pekan tetap berdampak pada meningkatnya antrean kendaraan, terutama di malam hari ketika pengerjaan sedang berlangsung.

Jasa Marga telah menyiapkan rambu peringatan, pengalihan jalur sementara, dan petugas pengaturan lalu lintas untuk membantu pengendara tetap aman saat melintasi area pekerjaan. Koordinasi juga dilakukan dengan pihak kepolisian guna menjaga kelancaran arus kendaraan.

Alvin menegaskan, meskipun perbaikan menimbulkan ketidaknyamanan sementara, langkah ini penting dilakukan demi keamanan jangka panjang. “Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi. Namun kami tetap berkomitmen menjaga kondisi jalan agar sesuai dengan standar pelayanan minimal dan memberikan kenyamanan bagi pengguna,” ujarnya.

Komitmen Jasa Marga Tingkatkan Kualitas dan Keselamatan Jalan Tol

PT Jasa Marga memastikan bahwa setiap proyek perbaikan jalan dilakukan dengan prinsip keselamatan, kecepatan, dan kualitas berstandar nasional. Perusahaan menerapkan pemantauan ketat terhadap seluruh pekerjaan di lapangan, termasuk pengujian kekuatan beton dan ketahanan permukaan jalan.

Langkah ini merupakan bagian dari strategi perusahaan untuk memperpanjang umur infrastruktur sekaligus menjaga efisiensi biaya pemeliharaan jangka panjang. Jasa Marga juga melakukan audit teknis rutin terhadap kondisi perkerasan untuk mendeteksi dini area yang membutuhkan perbaikan.

Ruas tol JORR sendiri memiliki tingkat lalu lintas yang sangat tinggi karena menjadi jalur penghubung utama antar wilayah di Jabodetabek. Dengan banyaknya kendaraan berat dan volume mobilitas yang padat, risiko kerusakan jalan pun meningkat signifikan dibandingkan ruas tol lainnya.

Oleh karena itu, Jasa Marga menganggap pemeliharaan berkala sebagai langkah preventif yang wajib dilakukan untuk menjaga keamanan pengguna jalan. “Kami tidak hanya memperbaiki setelah rusak parah, tapi juga memastikan setiap potensi kerusakan ditangani lebih awal agar tidak mengganggu aktivitas masyarakat,” tutur Alvin.

Selain faktor internal, kondisi cuaca ekstrem dan intensitas hujan di kawasan Jabodetabek juga menjadi salah satu tantangan dalam menjaga kualitas jalan tol. Air yang menggenang dapat mempercepat proses pelapukan material aspal maupun beton jika tidak ditangani dengan baik.

Untuk mengantisipasi hal tersebut, perusahaan mulai mengembangkan sistem drainase modern dan material berdaya tahan tinggi terhadap air, sehingga daya tahan struktur meningkat meski dihadapkan pada cuaca tidak menentu. Teknologi baru ini diharapkan mampu mengurangi frekuensi perbaikan dalam beberapa tahun ke depan.

Adapun pengelolaan ruas tol JORR tidak hanya berada di bawah tanggung jawab Jasa Marga. Untuk diketahui, JORR Non S dikelola langsung oleh PT Jasa Marga (Persero) Tbk, sementara JORR Seksi Selatan (Ulujami–Taman Mini Indonesia Indah) menjadi tanggung jawab PT Hutama Karya.

Sementara itu, Tol JORR W1 (Penjaringan–Kebon Jeruk) dikelola oleh PT Jakarta Lingkar Baratsatu. Meski dikelola oleh entitas berbeda, seluruh operator tol memiliki komitmen sama untuk menjaga standar kualitas jalan dan pelayanan bagi masyarakat.

Menjaga Keamanan Pengguna Jalan sebagai Prioritas Utama

Di tengah tantangan teknis dan tekanan operasional, Jasa Marga menegaskan bahwa keselamatan pengguna jalan tetap menjadi prioritas utama. Setiap kegiatan perbaikan dilakukan dengan prosedur keselamatan ketat serta pengawasan profesional agar tidak menimbulkan risiko bagi pengguna jalan.

Langkah-langkah perbaikan yang dilakukan secara terencana diharapkan mampu mengurangi potensi kecelakaan akibat kerusakan jalan, seperti lubang atau retakan di permukaan. Dengan pemeliharaan yang berkesinambungan, perusahaan berharap kualitas jalan tol JORR tetap berada pada standar optimal.

Pihak Jasa Marga mengajak masyarakat untuk memahami pentingnya proses pemeliharaan tersebut. Meskipun menimbulkan ketidaknyamanan sementara, pekerjaan ini merupakan bentuk tanggung jawab perusahaan untuk menjaga keamanan dan kelancaran transportasi.

“Setiap kali kami melakukan perbaikan, tujuannya adalah memberikan manfaat jangka panjang. Kami ingin pengguna jalan merasakan kenyamanan dan keamanan ketika melintas,” tutup Alvin. Dengan berbagai langkah strategis yang dijalankan, Jasa Marga optimistis kondisi jalan tol JORR akan semakin baik dan tangguh menghadapi pertumbuhan lalu lintas di masa mendatang.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index