JAKARTA - Dalam beberapa tahun terakhir, Tangerang menjelma menjadi kawasan hunian paling menjanjikan di wilayah Jabodetabek. Perkembangan infrastruktur dan konektivitas tinggi menjadi magnet utama yang menarik minat pembeli rumah, baik dari kalangan keluarga muda maupun investor properti.
Data Rumah123 mencatat bahwa 15,6% dari total permintaan rumah nasional kini berasal dari Tangerang, menunjukkan dominasi yang semakin kuat di sektor properti nasional. Sementara itu, pertumbuhan permintaan hunian tapak di kawasan ini melonjak hingga 91,7% secara tahunan, menggambarkan minat pasar yang terus meningkat.
Pertumbuhan Pasar Didukung Infrastruktur dan Aksesibilitas yang Kian Lengkap
Pesatnya pertumbuhan kawasan Tangerang tidak lepas dari dorongan pembangunan infrastruktur transportasi yang terus dikembangkan pemerintah. Sejumlah proyek strategis seperti Tol Cikupa, Tol Katara, Tol Jakarta–Banten, hingga rencana MRT Balaraja–Cikarang menjadi tulang punggung konektivitas wilayah ini.
Laporan Bank Tabungan Negara (BTN) pada Agustus 2025 juga memperkuat tren positif tersebut. Inventori rumah baru di segmen menengah–atas di Tangerang Raya meningkat 43% pada semester I/2025, menandakan daya beli masyarakat yang tetap terjaga meski di tengah tantangan ekonomi global.
Kenaikan permintaan ini tidak hanya datang dari warga lokal. Sekitar 46,8% pencari rumah di Tangerang kini berasal dari Jakarta, yang menandakan adanya pergeseran minat masyarakat ibu kota terhadap hunian sub-urban dengan harga lebih kompetitif.
Aksesibilitas yang semakin mudah juga berperan penting dalam peningkatan daya tarik Tangerang. Kawasan ini kini terhubung langsung dengan koridor utama transportasi Jabodetabek dan didukung proyek Transit Oriented Development (TOD) yang menjanjikan kemudahan mobilitas tanpa harus bergantung pada kendaraan pribadi.
Kombinasi antara harga yang kompetitif, konektivitas tinggi, dan kualitas hidup yang meningkat menjadikan Tangerang sebagai kawasan strategis dengan prospek pertumbuhan properti yang terus menanjak. Hal ini pula yang membuat banyak pengembang besar mulai mengarahkan fokus investasinya ke wilayah ini.
El Nino Living: Hunian Modern 4,3 Hektare di Jantung Tangerang
Menangkap potensi pertumbuhan tersebut, MJ Group meluncurkan proyek perumahan terbarunya di kawasan Pasar Kemis bertajuk El Nino Living. Proyek ini berdiri di atas lahan seluas 4,3 hektare, dengan pengembangan tahap pertama mencakup 1,3 hektare dan total 102 unit rumah.
El Nino Living menawarkan tiga tipe hunian berbeda untuk menyesuaikan kebutuhan pasar, yaitu Atlantic (84/72), Bora (70/72), dan Cyclone (60/72). Setiap unit dibangun dengan spesifikasi premium, mulai dari pondasi mini pile yang kokoh, dinding batu bata solid, kusen aluminium, hingga pintu dan lantai kayu yang memberikan nuansa hangat dan elegan.
“El Nino Living menawarkan spesifikasi bangunan kelas premium dengan harga perdana mulai Rp 700 jutaan,” ungkap Marketing and Sales Director El Nino, Edho V. Nagamatsu.
Proyek yang berlokasi di Jl. Raya Pasar Kemis, Tangerang ini resmi melakukan groundbreaking pada Kamis, 30 Oktober 2025. Kehadirannya disambut antusias oleh calon pembeli yang menginginkan hunian modern dengan fasilitas lengkap dan akses strategis.
El Nino Living mengusung konsep hunian berkelanjutan (sustainable living) yang memperhatikan keseimbangan antara kenyamanan penghuni dan kelestarian lingkungan. Setiap rumah dilengkapi dengan sistem waste management serta water treatment, memastikan pengelolaan limbah dan air berjalan efisien.
Selain itu, kawasan ini juga memiliki taman tematik tanaman kesehatan dan kebijakan unik: setiap rumah wajib ditanami satu pohon. Upaya ini menciptakan suasana hijau alami sekaligus membantu menjaga kualitas udara di lingkungan perumahan.
Fasilitas Modern dan Akses Strategis Dongkrak Nilai Investasi
Kenyamanan penghuni menjadi prioritas utama dalam desain kawasan El Nino Living. Proyek ini menyediakan berbagai fasilitas penunjang gaya hidup keluarga modern, mulai dari Club House, kolam renang, ruang serbaguna, daycare, musala, hingga taman tematik yang menyatu dengan area terbuka hijau.
Tak hanya itu, setiap unit rumah telah dilengkapi dengan Smart Home System dan Google Nest untuk mendukung gaya hidup digital serta efisiensi energi. Fitur ini menjadi nilai tambah yang semakin dicari masyarakat urban saat ini.
Dari sisi lokasi, Jl. Raya Pasar Kemis menjadi koridor vital yang menghubungkan El Nino Living dengan dua akses tol utama, yakni Tol Cikupa dan Tol Katara. Posisi ini juga menjadi simpul penghubung antara Tol JORR dan Tol Jakarta–Banten, membuat mobilitas ke berbagai wilayah menjadi sangat efisien.
Pemerintah daerah pun berencana melebaran jalan utama menjadi tiga lajur di setiap arah, yang akan semakin memperkuat nilai investasi kawasan ini dalam jangka panjang. Keberadaan pusat industri, kawasan bisnis, dan proyek MRT Balaraja–Cikarang di sekitar lokasi juga diprediksi memberikan efek pengganda bagi pertumbuhan ekonomi lokal.
Menurut Edho, potensi pertumbuhan nilai properti di El Nino Living dapat meningkat signifikan dalam 5–10 tahun ke depan. Hal ini didukung kombinasi antara lokasi strategis, konsep berkelanjutan, serta kebutuhan pasar yang tinggi terhadap hunian berkualitas di Tangerang bagian barat.
Saat ini, minat masyarakat terhadap proyek tersebut terlihat dari Nomor Urut Pemesanan (NUP) yang sudah menembus lebih dari 10 unit pertama hanya dalam waktu singkat. MJ Group menawarkan berbagai skema pembelian fleksibel, termasuk cash keras, cash bertahap, dan KPR Bank, disertai promo menarik seperti subsidi uang muka, bebas biaya surat-surat, dan subsidi biaya KPR.
Tangerang, Poros Baru Pertumbuhan Hunian di Barat Jakarta
Fenomena pesatnya pertumbuhan properti di Tangerang mencerminkan pergeseran besar dalam pola pencarian hunian masyarakat urban. Banyak keluarga muda Jakarta kini memilih menetap di kawasan sub-urban karena harga yang lebih rasional dan lingkungan yang lebih tenang.
Selain itu, pengembangan infrastruktur yang masif membuat Tangerang semakin terkoneksi dengan pusat aktivitas ekonomi di Jakarta dan Banten. Dengan jarak tempuh yang kian singkat, kawasan ini diprediksi menjadi poros baru hunian modern di barat ibu kota.
Edho V. Nagamatsu optimistis bahwa Pasar Kemis akan tumbuh menjadi salah satu pusat hunian baru di Tangerang barat dalam beberapa tahun ke depan. “Kami percaya kawasan Pasar Kemis akan menjadi salah satu pusat pertumbuhan hunian baru di barat Tangerang, dan kami siap menjadi bagian dari transformasinya,” ujarnya menegaskan.
Ke depan, proyek El Nino Living diharapkan dapat menjadi simbol transformasi kawasan Tangerang menuju kota satelit modern yang berorientasi pada keberlanjutan dan kualitas hidup. Kehadiran proyek-proyek seperti ini menjadi bukti nyata bahwa potensi properti Tangerang belum mencapai puncaknya.